RINGKASAN JURNALIS 3E
đź”´ Mahasiswa STIKes St. Elisabeth Keuskupan Maumere meraih Juara 3 Nasional Podcast Mini Edukasi Kesehatan Wilayah Tengah.
đź”´ Podcast dibawakan oleh mahasiswa Prodi Informatika Medis tingkat I
đź”´ Kemenangan ini menjadi bukti mahasiswa STIKes St. Elisabeth unggul secara akademik, kreatif dan adaptif di tingkat nasional.
Maumere, STIKes St. Elisabeth Keuskupan Maumere – Lima mahasiswa STIkes yakni Hilary Antonia Inaca, Johanes Brenherik De Gracia, Maria Andini, Martha Wynalda, dan Najwah Handi Rosmini menjadi wakil kampus dalam ajang Podcast Mini yang diselenggarakan Asosiasi Pendidikan Tinggi Vokasi Keperawatan Indonesia dan berhasil meraih Juara 3 Podcast Mini Edukasi Kesehatan wilayah tengah
Raihan juara tersebut memperlihatkan kisah panjang tentang kerja keras dan semangat kolaborasi mahasiswa tingkat I Program Studi Informatika Medis STIKes St. Elisabeth Keuskupan Maumere. Hilary mengenang prosesnya dengan jujur dan penuh tawa kecil.
“Tantangan paling besar itu sebenarnya di manajemen waktu. Karena kami masih mahasiswa baru, jadi harus adaptasi dengan tugas kampus. Kadang harus rekaman malam-malam, kadang harus berpindah ke perpustakaan supaya suaranya bersih dan tidak berisik. Tapi prosesnya seru, karena banyak belajar hal baru,” ujarnya.

Sementara Johanes Brenherik menambahkan bahwa di balik hasil akhir yang rapi, ada banyak momen kecil yang membuat timnya semakin solid.
“Yang paling berkesan adalah ketika kami merekam ulang beberapa bagian. Meski lelah, suasananya justru penuh tawa dan semangat. Rasanya seperti benar-benar bekerja sebagai satu tim”, Kata mahasiswa yang kerap dipanggil Itos tersebut.
Podcast mereka lahir dari ide sederhana terkait bagaimana cara menyampaikan pesan kesehatan yang dekat dengan banyak orang. Karena itu, mereka memilih topik dengan judul cara mencegah penyakit tidak menular sejak dini. Martha Wynalda pun menceritakan bagaimana timnya membangun konsep itu dari nol.
“Kami brainstorming dulu tentang tema yang paling relate dengan banyak orang dan kesehatan. Setelah dapat ide tentang cara mencegah penyakit tidak menular, kami buat outline pembuka, isi, dan penutup. Kami juga menyesuaikan gaya bicara supaya mengalir dan tidak kaku. Untuk memperkuat isi, kami berdialog dan meminta saran dari pegawai dan dosen,” jelasnya.
Selama proses produksi, mereka tidak berjalan sendiri. Mahasiswa didampingi juga oleh Kepala Laboraturium Komputer Bapak Dominikus Leing.
“Saya melihat semangat luar biasa dari anak-anak ini. Mereka bukan hanya ingin membuat karya, tapi benar-benar ingin belajar. Saya hanya membantu memberi arahan, mereka sendiri yang menunjukkan kreativitas, kedisiplinan, dan komitmen. Prosesnya tidak selalu mudah ada revisi, ada keterbatasan alat, tapi justru dari situ mereka belajar arti kerja sama yang sesungguhnya,” ungkap Dominikus Leing.
Sementara itu, mahasiswa Prodi Informatika Medis tingkat 1 Heronimus Tito Pireno Dowa turut menjadi tokoh belakang layar yang memastikan kualitas suara podcast tetap optimal melalui pengaturan peralatan, level audio, dan monitoring selama proses rekaman. Ia kagum dengan antusiasme teman-temanya.
“Saya membantu dari sisi teknis mulai dari pengaturan mikrofon, level audio, sampai monitoring selama produksi. Tapi yang paling saya kagumi justru semangat mereka. Meskipun alat sederhana, mereka berusaha menghasilkan kualitas terbaik. Mereka tidak cepat puas, terus mencoba sampai hasilnya benar-benar jernih. Itu yang membuat saya yakin, mereka pantas menang”, ujar sosok yang akrab disapa Pier
Upaya kecil itu membuahkan hasil besar. Podcast mereka, yang menggabungkan pesan edukatif, kreativitas digital, dan sentuhan personal, berhasil memikat dewan juri di tingkat nasional untuk menempatkan nama STIKes St. Elisabeth Maumere sebagai juara 3 podcast mini edukasi kesehatan wilayah tengah .
Kemenangan ini tak hanya menjadi prestasi individu, tetapi juga inspirasi kolektif bagi seluruh sivitas akademika STIKes St. Elisabeth. Najwah Handi Rosmini menyampaikan pesan yang menyentuh hati banyak mahasiswa muda.
“Jujur, saya tidak pernah menyangka bisa menang. Tapi justru itu yang ingin saya bagikan. Kalau saya bisa, teman-teman juga pasti bisa. Semoga kemenangan ini menginspirasi mahasiswa STIKES untuk berani mengekspresikan ide, mencoba hal baru, dan tidak takut gagal. Karena setiap proses akan membawa kita lebih dekat dengan kesempatan.”, ungkapnya terharu.
Keberhasilan yang diraih oleh mahasiswa STIKES mendapat apresiasi dari Ketua STIKes St. Elisabeth Keuskupan Maumere, Maria Kornelia Ringgi Kuwa
“Kami sangat bangga atas prestasi mahasiswa Prodi Informatika Medis tingkat I yang berhasil meraih juara dalam lomba podcast. Kemenangan ini menunjukkan bahwa mahasiswa STIKes St. Elisabeth tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga kreatif, adaptif, dan mampu bersaing di tingkat nasional. Semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi seluruh mahasiswa untuk terus berkarya dan membawa nama institusi semakin dikenal melalui inovasi positif.” ujarnya.
Prestasi ini menegaskan satu hal bahwa kreativitas dan dedikasi bisa tumbuh dari mana saja. Dan dari setiap suara yang terekam, STIKes St. Elisabeth Maumere mengirimkan pesan yang lebih besar yakni melayani dengan kasih. Serviam in Caritate. (Penulis: Christian Romario)
