BUKAN CUMA VIBING, TAPI HELPING, MAHASISWA STIKES ST. ELISABETH BAWA SPIRIT PELAYANAN DI ZIARAH LELA

Ringkasan Jurnalis

đź”´ Mahasiswa STIKes St. Elisabeth Keuskupan Maumere berperan sebagai petugas kesehatan (P3K) dalam Ziarah Wisung Fatima Lela, 13 Oktober 2025.

đź”´ RD. Gabriel Mane menegaskan kegiatan sosial seperti ini penting untuk membentuk tenaga kesehatan yang berilmu, berbelarasa, dan berintegritas.

🔴 STIKes St. Elisabeth meneguhkan komitmennya sebagai kampus kesehatan  yang mengintegrasikan iman, ilmu, dan pelayanan sosial.

 

Ilmu tanpa amal ibarat pohon tanpa buah– Kegiatan ziarah umat di Wisung Fatima Lela, Minggu (13/10/2025), bukan hanya menjadi momen rohani, tetapi juga ruang pembelajaran sosial bagi mahasiswa STIKes St. Elisabeth Keuskupan Maumere. Dalam kegiatan ini, mahasiswa STIKes St. Elisabeth Keuskupan Maumere berperan sebagai petugas kesehatan (P3K) yang turut memastikan pertolongan pertama bagi para peserta ziarah. Suatu hal yang kembali memperlihatkan komitmen STIKes St. Elisabeth  yang mencetak tenaga kesehatan yang unggul secara akademik dan memiliki kepekaan sosial serta spiritualitas pelayanan.

“Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan kemasyarakatan seperti ini merupakan bagian dari pembentukan karakter. Kami mendidik mereka bukan hanya untuk menjadi tenaga kesehatan yang cerdas, tetapi juga pribadi yang peduli dan siap melayani,” ujar RD. Gabriel Mane, Wakil Ketua II Bidang Non Akademik STIKes St. Elisabeth.

Adapun, selama kegiatan, mahasiswa memadukan tugas teknis dan nilai-nilai kemanusiaan, empati, serta tanggung jawab sosial. Salah satu mahasiswa, Reza dari Program Studi Informatika Medis, berbagi pengalamannya selama bertugas sebagai petugas P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan):

“Tugas saya adalah memberikan pertolongan pertama kepada kepada peserta ziarah yang mengalami cedera atau sakit, menilai keadaan darurat dan menentukan tindakan yang tepat untuk dilakukan, memberikan perawatan awal untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah cedera menjadi lebih parah, dan menghubungi tim medis atau ambulans jika diperlukan perawatan lebih lanjut.” ungkap Reza.

Ia menambahkan bahwa pengalaman tersebut melatih keterampilan teknis, karakter dan kepekaan sosial mahasiswa .“Sebagai petugas P3K, saya belajar memahami kondisi orang lain dan menolong dengan hati. Kami belajar untuk mendahulukan kebutuhan orang lain, mengorbankan waktu, dan bekerja demi keselamatan bersama, jadi bukan sekedar healing, tapi juga helping” lanjutnya.

Sementara itu, Menurut RD. Gabriel Mane, kegiatan ini mencerminkan arah pembinaan mahasiswa yang dipegang teguh oleh STIKes St. Elisabeth yakni mempersiapkan tenaga kesehatan yang unggul secara intelektual dan humanis dalam pelayanan.

“STIKes St. Elisabeth mempersiapkan tenaga kesehatan yang siap melayani dengan hati. Maka kegiatan seperti ini, mahasiswa belajar bahwa keunggulan akademik tidak ada artinya tanpa kepedulian sosial,” tegas RD. Gabriel Mane

Kegiatan mahasiswa STIKes St. Elisabeth Keuskupan Maumere memperlihatkan model pendidikan khas STIKes St. Elisabeth yang mengintegrasikan ilmu, iman, dan pelayanan. Mahasiswa tidak hanya belajar dari ruang kuliah, tetapi juga melatih kompetensi profesional melalui aksi nyata di masyarakat. (Penulis: ChristianRomario)